Kau bersandar di dadanya kala senja jemput malam
Matahari sedang terbenam sambil saksi peluk itu
Kukira saat tutup hari kau `kan balik di dekapku
Ternyata sampai bulan pergi tak jua kau tampak pulang

Kini ketika ingatmu jantung tak debar lagi
Malah terlanjur pahit, sakit menerpa ini hati
Tinggal benci bersarang dalam jiwa yang karang
Hingga maaf hanya sia-sia karna selingkuhmu undang perang